Kebun Raya Bedugul atau Kebun Raya Bali merupakan nama yang sering dipakai masyarakat untuk menyebut Kebun Raya “Eka Karya” Bali.
Kebun Raya EKa Karya ini merupakan kebun botani terbesar di Indonesia. Kebun ini merupakan kebanggaan Bangsa Indonesia karena didirikan oleh anak bangsa Indonesia.
Pengelolaan Kebun Raya Bali Bedugul ini dibawah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Struktur organisasinya berada di bawah pembinaan Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor.
Sejarah Kebun Raya Bedugul
Ide awal didirikannya Kebun Raya Eka Karya ini berasal dari Prof. Ir. Kusnoto Setyodiwiryo selaku Direktur Lembaga Pusat Penyelidikan Alam merangkap Kepala Kebun Raya Indonesia dan I Made Taman selaku Kepala Lembaga Pelestarian dan Pengawetan Alam.
Kedua tokoh ini ingin mendirikan cabang kebun raya di luar Jawa, dalam hal ini di Bali. Pendekatan terhadap pemerintah daerah Bali mulai dilakukan sejak 1955. Pada tahun 1958 akhirnya pemerintah berwenang menawarkan kepada Lembaga Pusat Penyelidikan Alam untuk mendirikan kebun raya di Bali.
15 Juli 1959, Kebun Raya Eka Karya Bali diresmikan oleh Prof. Ir. Kusnoto Setyodiwiryo selaku Direktur Lembaga Pusat Penyelidikan Alam.
Nama “Eka Karya” diusulkan oleh I Made Taman. Eka berarti satu, sedangkan Karya merupakan arti dari hasil karya. “Eka Karya” sendiri dapat diartikan sebagai hasil karya anak negeri Indonesia setelah Indonesia merdeka.
Kebun ini dikhususkan untuk mengoleksi tumbuhan berdaun jarum (Gymnospermae) dari seluruh dunia.
Kebun Raya Bali adalah sebuah tempat yang unik di Bali yang menggabungkan penelitian botani, pelestarian tumbuhan, edukasi, dan rekreasi. Pengunjung dapat menikmati keindahan kebun raya sambil mempelajari manfaat tumbuhan bagi lingkungan dan masyarakat.
Di sana, Anda juga dapat melihat tumbuhan yang hidup di hutan hujan tropis lengkap beserta burung-burung yang hidup di dalamnya.